Minggu, 04 Juli 2010

kemasan plastik

Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer yang
merupakan bagian atau rantai paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida
mempunyai monomer vinil klorida. Di samping bahan dasar berupa monomer plastik,
maka terdapat bahan-bahan tinambah non plastik atau bahan aditif yang diperlukan
untuk memperbaiki sifat-sifat plastik. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini
merupakan bahan dengan berat molekul rendah, yaitu berupa pemlastis, antioksidan,
antiblok, antistatis, pelumas, penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi dan penguat.

Gabungan dari dua jenis monomer yang berbeda disebut dengan koplimer,
dimana bagian yang terbanyak disebut dengan monomer dasar dan bagian yang kecil
disebut komonomer.

Pliofilm (Karet Hidroklorida)
Pliofilm dibuat dari lembaran karet yang dilarutkan dan diklorinasi, mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
- berkilau dan transparan, tapi lama kelamaan dapat menjadi coklat dan berbau
yang berasal dari antioksidan yang digunakan
- bila diregangkan, warnanya berubah menjadi putih
- tahan asam, alkali dan lemak, sesuai untuk produk daging , tetapi beberapa jenis
minyak dapat menyerang pemplastisnya sehingga film menjadi rapuh
- tidak dapat menahan gas sehingga tidak cocok untuk kemasan boil in bag.
- Transmisi gas CO2 tidak cukup tinggi untuk sayuran segar

Kemasan fleksibel dalam bentuk film terdiri dari :
- Celofan : plain, NC Coated, Saran Coated dan PE coated
- Polietilen : LD, MD, LLD dan HD
- Polipropilen : Cast PP, Oriented PP dan Plain PP
- Poliester
- Poliamida
- PVC
- Polistiren
 Kemasan fleksibel dalam bentuk resin terdiri dari :
- PP, PE, etilen vinil aseat
- Etilen Etil Akrilat, Ionomer
 Poliselonium, terdiri dari :
- selopan, yang berfungsi sebagai tempat cetakan dan pelindung
- aluminium foil sebagai pelindung utama
- polietilen, sebagai pengikat antara aluminium foil dan selopan, sebagai
pelapis yang dapat dikelim dengan panas dan sebagai pelindung

1. Polietilen
Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses
polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak
dan batubara. Proses polimerisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu polimerisasi
dalam bejana bertekanan tinggi (1000-300 atm) menghasilkan molekul makro dengan
banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua,
polimerisasi dengan bejana bertekanan rendah (10-40 atm) menghasilkan molekul
makro berantai lurus dan tersusun paralel.
a. Polietilen densitas rendah (LDPE= Low Density Polyethylene)
LDPE dihasilkan dengan cara polimerisasi pada tekanan tinggi, mudah dikelim dan
harganya murah. Dalam perdagangan dikenal dengan nama alathon, dylan dan
fortiflex. Kekakuan dan kuat tarik dari LDPE lebih rendah daripada HDPE
(modulus Young 20.000-30000 psi, dan kuat tarik 1200-2000 psi), tapi karena lDPE
memiliki derajat elongasi yang tinggi (400-800%) maka plasik ini mempunyai
kekuatan terhadap kerusakan dan ketahanan untuk putus yang tinggi. Titik
lelehnya berkisar antara 105-115oC. Digunakan untuk film, mangkuk, botol dan
wadah/kemasan.
b. Polietilen densitas menengah (MDPE = Medium Density Polyethylene)
MDPE lebih kaku dari LDPE dan titik lelehnya lebih tinggi dari LDPE, yaitu antara
115-125oC, mempunyai densitas 0.927-0.940 g/cm3.
c. Polietilen Densitas Tinggi (HDPE = High Density Polyethylene)
HDPE dihasilkan dengan cara polimerisasi pada tekanan dan suhu yang rendah (10
atm, 50-70oC). HDPE lebih kaku dibanding LDPE dan MDPE, tahan terhadap suhu
tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk yang akan disterilisasi. Dalam
perdagangan dikenal dengan nama alathon, alkahtene, blapol, carag, fi-fax,
hostalon.
d. Linear-low-density polyethylene (LLDPE) yaitu koplimer etilen dengan sejumlah kecil
butana, heksana atau oktana, sehingga mempunyai cabang pada rantai utama
dengan interval (jarak) yang teratur. LLDPE lebih kuat daripada LDPE dan sifat heat
sealing-nya juga lebih baik.
Sifat-sifat polietilen adalah :
- Penampakannya bervariasi dari transparan, berminyak sampai keruh
(translusid) tergantung proses pembuatan dan jenis resin.
- Fleksible sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya rentang yang tinggi.
- Heat seal (dapat dikelim dengan panas), sehingga dapat digunakan untuk
laminasi dengan bahan lain. Titik leleh 120oC.
- Tahan asam, basa, alkohol, deterjen dan bahan kimia.
- Kedap terhadap air, uap air dan gas.
- Dapat digunakan untuk penyimpanan beku hingga suhu -50oC.
- Transmisi gas tinggi sehingga tidak cocok untuk pengemasan bahan yang
beraroma.
- Tidak sesuai untuk bahan pangan berlemak
- Mudah lengket sehingga sulit dalam proses laminasi, tapi dengan bahan
antiblok sifat ini dapat diperbaiki.
- Dapat dicetak

Poliester atau Polietilen Treptalat (PET)
PET adalah hasil kondensasi polimer etilen glikol dan asam treptalat,dan dikenal
dengan nama dagang mylar. Jenis plastik ini banyak digunakan dalam laminasi
terutama untuk meningkatkan daya tahan kemasan terhadap kikisan dan sobekan
LLDPE
sehingga banyak digunakan sebagai kantung-kantung makanan.
Ada 3 (tiga) jenis plastik PE, yaitu :
- PET biasa tanpa laminasi
- PET yang mengkerut jika kena panas
- PET yang dilaminasi untuk kemasan vakum.
Sifat-sifat plastik PET adalah :
- tembus pandang (transparan), bersih dan jernih
- tahan terhadap suhu tinggi (300oC)
- permeabilitasnya terhadap uap air dan gas rendah
- tahan terhadap pelarut organik seperti asam-asam organik dari buah-buahan,
sehingga dapat digunakan untuk mengemas minuman sari buah.
- tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzil alkohol.
- kuat dan tidak mudah sobek
- tidak mudah dikelim dengan pelarut
3. Polipropilen (PP)
Polipropilen adalah polimer dari propilen dan termasuk jenis plastik olefi
Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen, Escon,
Olefane dan Profax.. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen,
yaitu :
- ringan (densitas 0.9 g/cm3)
- mudah dibentuk
- tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak transparan dalam
bentuk kemasan kaku
- lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh, dalam bentuk murninya
mudah pecah pada suhu -30oC sehingga perlu ditambahkan PE atau bahan lain
untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat digunakan
untuk kemasan beku.
- lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan
dan distribusi
- daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah, permeabilitas
terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak
oleh oksigen.
- tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC, sehingga dapat dipakai untuk
mensterilkan bahan pangan.
- mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit untuk dibentuk menjadi
kantung dengan sifat kelim panas yang baik.
- polipropilen tahan lemak, asam kuat dan basa, sehingga baik untuk
kemasan minyak dan sari buah. Pada suhu kamar tidak terpengaruh oleh
pelarut kecuali oleh HCl.
- pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen, siklen, toluen, terpentin dan
asam nitrat kuat.
Sifat-sifat polipropilen dapat diperbaiki dengan memodifikasi menjadi OPP
(oriented polyprophylene), yaitu pembuatannya dilakukan dengan menarik ke satu arah,
atau menjadi BOPP (Biaxial Oriented Polypropylene), jika ditarik dari dua arah.
4. Polistiren
Sifat-sifat umum polistiren adalah :
- kekuatan tariknya tinggi dan tidak mudah sobek
- titik leburnya rendah (88oC), lunak pada suhu 90-95oC
- tahan terhadap asam dan basa kecuali asam pengoksidasi
- terurai dengan alkohol pada konsnetrasi tinggi, ester, keton, hidrokarbon
aromatik dan klorin
- permeabilitas uap air dan gas sangat tinggi, baik untuk kemasan bahan segar
MD TD
MD
TD
- permukaan licin, jernih dan mengkilap serta mudah dicetak
- bila kontak dengan pelarut akan keruh
- mudah menyerap pemlastis, jika ditempatkan bersama-sama dengan plastik lain
menyebabkan penyimpangan warna
- mempunyai afinitas yang tinggi terhadap debu dan kotoran
- baik untuk bahan dasar laminasi dengan logam (aluminium)
5. Polivinil Klorida (PVC)
Reaksi polimerisasi vinil klorida ditemukan pada tahun 1835 oleh Regnault, dan
fabrikasinya dimulai tahun 1931. Nama-nama dagang PVC adalah Elvax, Geon,
Postalit, Irvinil, Kenron, Marvinol, Opalon, Rucoblend, Vinoflex. Kemasan PVC dapat
berupa kemasan kaku atau kemasan bentuk. Beberapa jenis PVC adalah :
a. Plasticized Vinyl Chlorida
Bahan pemlastis yang digunakan adalah resin (poliester, epoksi) dan non resin
(ptalat dan posfat). Digunakan untuk kemasan daging segar, ikan, buah-buahan dan
sayuran.
b. Vinyl Copolymer
Vinyl copolimer mirip dengan plastized vinil klorida, hanya resinnya berupa
polimer, sehingga dapat d0gunakan untuk kemasan blister pack, kosmetika dan sari
buah.
c. Oriented Film
PVC jenis oriented film mempunyai sifat yang luwes (lunak) dan tidak mudah
berkerut.
Sifat-sifat umum kemasan PVC adalah sebagai berikut :
- tembus pandang, ada juga yang keruh
- permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah
- tahan minyak, alkohol dan pelarut petrolium, sehingga dapat digunakan untuk
kemasan, mentega, margarin dan minyak goreng
- kekuatan tarik tinggi dan tidak mudah sobek
- dipengaruhi oleh hidrokarbon aromatik, keton, aldehida, ester, eter aromatik,
anhidrat dan molekul-molekul yang mengandung belerang, nitrogen dan fosfor.
Tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali asam pengoksidasi, akan tetapi
pemlastis akan terhidrolisa oleh asam dan basa pekat.
- densitas 1.35-1.4 g/cm3
Bahan penstabil yang diizinkan untuk pembuatan kemasan PVC adalah dioktil-tin
mercaptoasetat dan maleat.
6. Saran atau Poliviniliden Klorida (PVDC)
PVDC merupakan kopolimer dari vinil klorida dan viniliden klorida (-(CH2-
CCl2)n -) , yang dibuat dengan cara menarik dari dua arah secara simultan, sehingga
molekul PVDC berorientasi paralel dengan permukaannya. Selain Saran jenis PVDC
yang lain adalah Cryovac (nama dagang). Sifat-sifat umum dari saran adalah :
- transparan dan luwes dengan kejernihan yang bervariasi
- tahan terhadap bahan kimia, asma, basa danminyak
- barrier yang baik untuk sinar ultraviolet, sehingga baik digunakan untuk bahanbahan
yang peka terhadap sinar ultraviolet seperti daging segar dan keju
- permeabilitas uap air dan gas sangat rendah, sehingga baik digunakan untuk
produk-produk yang peka terhadap oksigen seperti daging, keju dan produk
kering (buah-buahan, candy)
- dapat menahan aroma
- tahan terhadap pemanasan yang kering atau basah (perebusan)
- tidak baik untuk kemasan beku
Beberapa sifat umum PVDC cryovac adalah :
- permeabilitasnya terhadap uap air dan gas rendah
- mudah mengkerut jika kena panas, sesuai untuk kemasan bahan yang
bentuknya tidak beraturan seperti ayam dan ikan
- tahan suhu rendah (-40oC) sehingga baik untuk kemasan beku
- tahan terhadap tekanan tinggi, dapat digunakan untuk kemasan vakum
- mudah dicetak karena permukaannya licin, transparan dan mengkilap
- tidak mudah terbakar
- mudah dikelim panas
Selopan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- transparan dan sangat terang
- tidak bersifat termoplastik, tidak bisa direkat dengan panas
- tidak larut air atau minyak
- mudah retak pada kelembaban dan suhu rendah
- mudah dilaminasi sehingga merupakan pelapis yang baik
- mudah robek sehingga perlu dihindarkan dari resiko tertusuk
- mengkerut pada suhu dingin
Untuk dapat memberikan sifat kedap air dan dapat direkatkan dengan panas,
maka kedua permukaan selopan dilapisi dengan nitroselulosa atau poliviniliden
klorida (saran) dengan tebal 0.00125 mm.
Berdasarkan jenisnya, maka selopan diberi kode-kode sebagai berikut :
A atau B = anchored (dilapisi)
C = colored (berwarna)
D = Du Pont (sifat kedap air menurun)
L = sifat kedap air < dari standar (kedap air sedang)
M = Kedap uap air
O = dilapisi sebelah
P = tidak dilapisi
R = dilapisi dengan vinil
S = direkat dengan panas (sealable)
T = tembus pandang
V,X atau K = dilapisi dengan polimer saran
WO = white opaque (berwarna puih keruh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar