Senin, 10 Januari 2011

Bakteri

Staphylococcus aureus
Karakteristik:
  • Bakkteri gram negatif;
  • Penyakitnya, menyebabkan sakit keras pada makanan yang dihinggapi saat tumbuh;
  • Periode inkubasi 30 menit sampai 6 jam;
  • Gejalanya, mual, muntah, diare, dan sakit perut;
  • Lama waktu menjangkitnya beberapa jam sampai 3 hari.
Dengan estimasi 30-50 % dari populasi adalah bawaan dari S. Aureus. Beberapa makanan yang memberikan pertumbuhan bagus untuk S. Aureus memiliki potensi untuk tipe keracunan makanan. Contohnya adalah:
  • Daging asap dan produk daging;
  • Makanan yang mengandung susu atau krim;
  • Daging ternak dan produk daging;
  • Ikan setengah matang dan produk ikan;
  • Pasta.
Pencegahan:
  • Menghindari kontak langsung dengan makanan ( menggunakan sarung tangan) atau meminimalisir keadaan ini;
  • Memastikan bahwa bahan mentah yang beresiko tinngi terjangkit dengan didinginkan sebelum digunakan;
  • Memastikan  makanan beresiko tinggi didinginkan cepat pada suhu dibawah 5°C setelah dimasak.

Escherichia coli
Karakteristik:
  • Organisme. Gram-negatif batang;
  • Penyakit. Meskipun E. Coli umumnya merupakan bagian berbahaya dari mikroflora normal. Dari usus manusia dan hewan berdarah panas, sejumlah kelompok E. Coli bersifat patogen untuk manusia dan telah dikaitkan dengan penyakit makanan-biorne.
Kelompok tersebut adalah:
 (A) enteropathogenic E. Coli (EPEC)
 (B) enteroinvasive E. Coli (EIEC)
 (C) enterotoksigenik E. Coli (ETEC)
 (D) enterohaemorrhagic E. Coli (EHEC), juga disebut verocytotoxic E. Coli (VTEC).
Perbedaan antara kelompok yang berhubungan dengan racun yang dihasilkan, mekanisme produksi penyakit dan gejala penyakit. EPEC, EIEC dan strain ETEC merupakan penyebab penting dari gastroenteritis pada bayi dan anak-anak, terutama di negara-negara berkembang. ETEC menyebabkan "Travellers" diare ', sebuah penyakit penting melanda pelancong ke negara-negara Dunia Ketiga. Sumber Prinsip kelompok ini E. Coli manusia, baik orang dengan penyakit atau carrier tanpa gejala. Kendaraan untuk transmisi penyakit terutama terkontaminasi air (konsumsi langsung), makanan yang telah diairi atau dicuci dalam air yang terkontaminasi atau tranfer tinja langsung. Semua kelompok ini bertanggung jawab atas wabah signifikan keracunan makanan, misalnya ETEC dan EIEC telah menyebabkan wabah yang terkait dengan Brie dan keju Camembert. Namun, kelompok yang paling penting yang menyebabkan keracunan makanan di UK EHEC strain 0157: H7. Informasi yang berikut berlaku untuk E. Coli 0157: H7.
Enterohaemorrhagics Escherichia coli 0157:H7
Karakteristik:
  • periode inkubasi. 3-4 hari;
  • Gejala. Radang usus besar kenaikan memberi kepada diare dan sakit perut dengan perdarahan-darah muncul dalam tinja. gagal ginjal karena pembekuan darah di tubulus ginjal (kerusakan mungkin bersifat permanen) dan perdarahan internal karena kekurangan trombosit darah mengakibatkan kerusakan otak, bisa terjadi pada serius di childern, di antaranya kerusakan ginjal yang parah dan permanen dapat menyebabkan kematian atau persyaratan untuk transplantasi ginjal;
  • Durasi. 2-9 hari;
  • Kematian. Signifikan, terutama pada anak-anak dan orang tua;
  • Dosis infektif. Dosis infektif dianggap rendah, mungkin 10-100 organisme;
  • Persaingan dengan organisme lain. Organisme muncul untuk bersaing baik dengan mikroflora alami dalam makanan, terutama pada temperatur mendekati optimal.
Habitat alami dari E. Coli 0157: H7 tampaknya usus sapi perah. Makanan yang telah terlibat dalam KLB keracunan makanan Daging sapi cincang matang, misalnya di burger daging sapi, dan susu mentah telah terlibat dalam KLB keracunan makanan. Organisme ini pertama kali berhubungan dengan keracunan makanan di Inggris pada tahun 1982. sejak itu, telah ada peningkatan yang stabil dalam jumlah kasus yang tercatat, dengan 450 kasus pada tahun 1992.


Pencegahan
  • Konsumen mengikuti nasihat tidak makan daging sapi mentah atau kurang matang atau minum susu mentah;
  • kebersihan rumah potong hewan untuk mencegah kontaminasi feses bangkai daging sapi dan kontaminasi silang dari satu carcss yang lain;
  • memadai memasak daging sapi cincang dan produk daging sapi cincang.


Clostridium botulinum
Karakteristik:
  • Bakteri gram negatif, berbentuk batang;
  • Penyakitnya, botulisme. Keracunan makanan akibat botulisme berasal dari racun yang ada dalam makanan yang dapat menumbuhkan organisme ini;
  • Periode inkubasi, normalnya 12-36 jam, tetapi dapat diantara 2 jam dan 8 hari;
  • Gejalanya, mual, muntah dapat terjadi, biasanya berkhayal, susah menelan, mulut kering, sulit berbicara dan nafas menjadi lebih cepat.
  • Lama waktu penyakitnya 1 sampai 10 hari, kadang lebih.
Clostridium botulinum dapat ditemukan ditanah, air bersih, dan sedimen laut diseluruh dunia. Paling disukai adalah pada bangkai yang membusuk. Makanan yang terkena wabah ini adalah:
  • Makanan berasam rendah dengan pH di atas 4,6;
  • aW tinggi pada diatas 0,63
  • makanan yang berada pada temperatur yang menyebabkan organisme tersebut tumbuh.
Pencegahan:
  • Memastikan bahwa makanan berasam rendah dimana telah disterilkan dari botulinum setelah proses;
  • Mengambil langkah untuk mencegah saat kontaminasi akhir produk dengan disterilkan
  • Mencegah tersalurnya tanah ke sayuran dan makanan lain;
  • Jangan mengkaleng atau membotol makanan berasam rendah.



Keracunan makanan akibat racun scromboid
Keracunan makanan akibat racun scromboid tidak biasa, contohnya keracunan makanan dimanan bakteri secara tidak langsung berperan penting pada penyakit dengan mengubah komponen makanan menjadi komponen racun.
Karakteritik:
  • Organisme terkait adalah morganella spp, protens spp, hafnia alvei, dan klebsiella pneumonia;
  • Penyakitnya, berasal dari mengkonsumsi makanan segar atau berproses yang mengandung histamin;
  • Periode inkubasi, beberapa menit sampai 3 jam setelah mengkonsumsi makanan;
  • Gejalanya, mulut terbakar, diare, muntah, sakit kepala dan biasanya alergi;
  • Lama waktunya 1-8 hari.
Makanan utama yang menyebakan adalah dari ikan scromboid, seperti tuna, makarel, teri dll yang dimana memiliki histidin level tinggi dalam otot yang dapat diubah menjadi racun histamin. Pencegahannya dapat berupa menyimpan ikan pada suhu rendah seperti pada es.

8 KUNCI SSOP

1. KEAMANAN AIR
          Keamanan bahan penolong (air,es) yang berhubungan langsung dengan pangan/permukaan peralatan yang digunakan langsung untuk pangan/digunakan pada pembuatan es.Menggunakan air dg standar air minum& tdk siap minum.
          pemurnian air : penyaringan, penghilangan padatan tersuspensi dg koagulan, desinfeksi,pelunakan air dg soda lime/ ionisasi 
SANITASI
Kondisi kebersihan permukaan peralatan yang kontak langsung dg pangan termasuk perlengkapan pengolahan, sarung tangan dan pakaian kerja.
          Berisi prosedur pembersihan&sanitasi alt, frekuensi pembersihan dan petugas yg bertanggung jawab 
KONTAMINASI  SILANG
Pencegahan kontaminasi silang dari barang yang tidak saniter terhadap produk, bahan kemasan produk dan permukaan peralatan yang dipakai langsung untuk pangan, termasuk perlengkapan pengolahan, sarung tangan dan pakaian kerja dan dari bahan baku terhadap produk akhir 
4.  SANITASI KARYAWAN:
  meliputi fasilitas cuci tangan, sanitasi tangan & toilet yg digunakan.
  mencakup  prosedur, penjadwalan, petugas pembersihan &  jenis pembersihan.
  Pemantauan  dilakukan superviser dan didokumentasikan.
5.  PENCEGAHAN PENCAMPURAN BAHAN  BERACUN:
Prosedur mencegah tercampurnya bahan nonpangan ke dalam produk pangan yg dihasilkan. Pencegahan pangan, bahan kemasan dan permukaan peralatan yang dipakai langsung untuk pangan terhadap pencemaran yang disebabkan oleh pelumas, bahan bakar, pestisida, bahan pembersih, bahan penyuci hama, kondensasi dan bahan kontaminasi kimiawi,fisik dan biologis. 
6.  PELABELAN & PENYIMPANAN:
Tata cara & jenis pelabelan yg diterapkan pd bhn kimia yg digunakan, baik utk produkai maupun pembersihan, fumigasi, desinfeksi dsb. Pelabelan & penyimpanan dpt digolongkan berdasarkan jenis bahan. 
7.  KESEHATAN KARYAWAN :
Pengendalian kondisi kesehatan karyawan yang dapat mengakibatkan kontaminasi mikrobiologi pada pangan, bahan kemasan pangan dan permukaan peralatan yang dipakai langsung untuk pangan.    Ketentuan  agi karyawan yg sakit, jadwal pemeriksaan  kesehatan rutin, imunisasi & pengujian  penyakit2 tertentu. 
8.  PENGAWASAN BINATANG PENGGANGGU  (PEST CONTROL):
Menghindarkan unit pengolahan pangan dari investasi binatang pengganggu.Termasuk didlmnya pembasmian dan pencegahanagar tdk timbul hama disekitar industri pangan. SSOP berisi kebersihan r. penyimpanan, fumigasi, pemasangan perangkap tikus di pintu masuk  dsb.

audit

Penilaian yang sistematik, terdokumentasi dan independen dengan mengumpulkan semua bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu keamanan pangan sesuai dengan kriteria audit (standar, technical regulation, dan HACCP Plannya)
•Audit: proses yang sistematik, terdokumentasi dan independen untuk memperoleh bukti audit dan 
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi
•Kriteria audit: seperangkat kebijakan, prosedur atau persyaratan
•Bukti audit: rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait dengan kriteria
audit dan dapat diverifikasi
•Temuan audit: hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit
                     Program audit: seperangkat audit atau lebih yang direcanakan dalam jangka waktu tertentu dan diarahkan untuk maksud tertentu
                     Rencana audit: uraian kegiatan dan pengaturan untuk audit
                     Ruang lingkup audit: cakupan dan batasan-batasan suatu audit
                     Kompetensi: atribut dan kemampuan seseorang yang ditunjukkan dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan
                     Conformity: memenuhi persyaratan yang ditetapkan
                     Non conformity: ketidak sesuaian dengan  persyaratan yang ditetapkan
Tujuan audit
1.      Dasar pertimbangan:
2.      Prioritas manajemen
3.      Permintaan pasar
4.      Persyaratan sistem manajemen
5.      Persyaratan kontrak, regulator, UU
6.      Kebutuhan utk evaluasi pemasok
7.      Persyaratan customer
8.      Permintaan pihak yang membutuhkan
9.      Resiko terhadap organisasi